Temu Nasional Lembaga Penjaminan Mutu PTKIN 2025: Digitalisasi Penjaminan Mutu Jadi Sorotan Utama

Salatiga – Kota Salatiga menjadi tuan rumah perhelatan nasional yang bergengsi. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari seluruh Indonesia berkumpul dalam Temu Nasional LPM PTKIN 2025 yang berlangsung pada 27–29 Agustus 2025. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Digitalisasi Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi: Tantangan, Peluang, dan Strategi Aksi LPM Menuju Transformasi Berkelanjutan.”

Acara yang diketuai oleh Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., menjadi ruang penting bagi LPM PTKIN untuk bertukar pikiran, memperkuat sinergi, sekaligus memperkenalkan inovasi terbaru penjaminan mutu, yakni e-SPMI. “Temu nasional ini bukan sekadar rutinitas, tetapi forum strategis untuk menyatukan langkah dan menghadapi tantangan digitalisasi bersama-sama,” ujarnya.

Kehadiran Peserta dari Sabang hingga Merauke

Peserta hadir dari berbagai PTKIN di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Seluruh pulau besar terwakili, menandakan komitmen bersama membangun standar mutu pendidikan tinggi Islam yang merata.

Sambutan dan Keynote Speech

Dalam sambutan pembuka, Prof. Dr. Miftahuddin, Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Salatiga. Menyampaikan rasa bangga dan hangatnya sambutan kota tuan rumah. “Selamat datang di Salatiga, kota yang dikenal sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia. Semoga suasana ini menjadi semangat untuk mempererat kebersamaan kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI, dalam keynote speech menekankan pentingnya digitalisasi. “Transformasi digital adalah keniscayaan. Ini sejalan dengan Nawa Cita Presiden dan Asta Prosta Menteri Agama. Kalau kita tidak bergerak ke arah digitalisasi, kita akan tertinggal,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari Ketua Presidium LPM PTKIN, Prof. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd., yang menilai temu nasional sebagai momentum penting. “Forum ini harus kita jadikan wadah strategis untuk merumuskan langkah bersama agar mutu pendidikan tinggi Islam semakin kokoh,” katanya.

Rangkaian Materi Mendalam

Rangkaian sesi ilmiah juga menjadi sorotan utama. Prof. Dr. Rer. nat. Imam Buchori, S.T. memberikan sosialisasi kebijakan BAN-PT terkait SAPTO 2.0, serta instrumen IAPT 4.0 dan IAPS 5.0. Ia menegaskan, “Instrumen baru ini menjadi bagian dari upaya peningkatan mutu yang lebih komprehensif, transparan, dan sesuai kebutuhan zaman.”

Pada hari kedua, Prof. Dr. Drs. H. Ahmad Thib Raya, M.A. menyampaikan materi tentang peran LAMGAMA. “LAMGAMA hadir bukan hanya sebagai lembaga akreditasi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menjaga mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam,” jelasnya.

Materi berikutnya dibawakan oleh Dr. Muhammad Azis Hakim, M.H., Kasubdit Ketenagaan Diktis, yang menyoroti strategi pengembangan SDM. “Peningkatan kualitas dosen harus berjalan sistematis, mulai dari studi lanjut, mekanisme kenaikan pangkat, hingga indikator penilaian kinerja. Semua itu bagian dari roadmap besar penguatan SDM PTKIN,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Asnaini, M.A. membacakan AD/ART forum. Ia menekankan, “AD/ART ini bukan sekadar dokumen, tetapi pedoman agar forum berjalan profesional, akuntabel, dan berdaya guna.”

Pemilihan Ketua Forum Baru

Agenda krusial lainnya adalah pemilihan Ketua Forum LPM PTKIN. Hasil musyawarah menetapkan Prof. Dr. Budiyono, M.Pd. sebagai ketua terpilih. Dalam pidatonya, ia menyerukan pentingnya sinergi. “Koordinasi dan kebersamaan antar-PTKIN adalah kunci. Jika kita bersatu, saya yakin PTKIN mampu menjadi institusi unggul yang tidak kalah dengan perguruan tinggi lain di level global,” tuturnya.

Penutupan dengan Harapan Baru

Rangkaian acara ditutup oleh Prof. Dr. Miftahudin, Wakil Rektor I UIN Salatiga. Dalam penutupannya, ia mengungkapkan rasa syukur. “Saya bangga dan senang melihat forum ini. Semoga silaturahmi dan kerja sama yang lahir dari pertemuan ini membawa kebaikan bagi mutu pendidikan tinggi Islam di Indonesia,” katanya penuh harapan.

Menuju Transformasi Berkelanjutan

Dengan mengusung digitalisasi sebagai tema besar, temu nasional 2025 menjadi tonggak penting dalam perjalanan mutu PTKIN. Kolaborasi, inovasi, dan semangat kebersamaan yang lahir dari forum ini diharapkan menjadi modal kuat bagi PTKIN untuk menghadapi tantangan global dan menjaga marwah pendidikan tinggi Islam di Indonesia.