Sinergi Pesantren dan Kampus: Pesantren Al-Irsyad Gandeng LPM UIN Salatiga Tingkatkan Mutu

Salatiga – Tim Penjaminan Mutu Yayasan Pesantren Al-Irsyad melakukan kegiatan benchmarking ke Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga pada 11 September 2025. Agenda ini bertujuan memperkuat sistem penjaminan mutu pesantren melalui pembelajaran praktik baik yang telah diterapkan di lingkungan perguruan tinggi.
Dalam kegiatan tersebut, tim LPM UIN Salatiga yang dipimpin oleh Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. menyampaikan pengalaman dan mekanisme penjaminan mutu yang mencakup standar akreditasi, integrasi sistem manajemen mutu berbasis ISO, serta strategi implementasi audit internal. Diskusi berlangsung interaktif dan memberikan wawasan baru bagi Pesantren Al Irsyad dalam mengembangkan tata kelola mutu yang lebih sistematis.
“Pesantren saat ini perlu memiliki sistem penjaminan mutu yang jelas, terdokumentasi, dan bisa diukur. Dengan begitu, kualitas pendidikan pesantren dapat terus terjaga dan meningkat,” ungkap Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., Ketua LPM UIN Salatiga.
Beberapa hal penting yang menjadi catatan hasil benchmarking, antara lain:
- Perlunya pelatihan internal bagi calon auditor untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan, serta memperoleh sertifikasi agar proses audit berjalan profesional.
- Pemahaman regulasi pesantren dan peraturan terkait sangat penting sebagai dasar pijakan dalam penyusunan kebijakan mutu.
- Integrasi ISO dengan sistem akreditasi menjadi langkah strategis agar standar mutu pesantren dapat diakui secara nasional maupun internasional.
- Penguasaan dokumen audit harus diperkuat, karena dokumen merupakan bukti utama dalam proses penilaian dan audit mutu.
Sementara itu, perwakilan Pesantren Al-Irsyad menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti hasil benchmarking ini. “Kami melihat banyak hal yang bisa diterapkan di pesantren, mulai dari pembekalan auditor internal, penguatan pemahaman regulasi, hingga integrasi ISO dengan akreditasi. Semua itu penting agar pesantren tidak hanya unggul dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam tata kelola mutu,” ujar, perwakilan Pesantren Al-Irsyad.
Kegiatan benchmarking ini diharapkan menjadi pemicu bagi Pesantren Al-Irsyad untuk membangun sistem penjaminan mutu yang terstruktur, berkelanjutan, serta mampu menjawab tantangan kualitas pendidikan pesantren di era modern.