Pelatihan Auditor AMI 2025: Dari Risk Mapping hingga Penguatan Kapasitas Auditor

Jumat, 19 Oktober 2025 — Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi para auditor internal, Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menyelenggarakan kegiatan Pelatihan & Refreshment Auditor Audit Mutu Internal (AMI). Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting, dan menjadi bagian penting dari strategi universitas dalam memperkuat sistem penjaminan mutu internal yang handal, adaptif, serta sesuai dengan perkembangan standar mutu pendidikan tinggi.
Pelatihan ini dihadiri oleh para auditor internal dari berbagai unit kerja, fakultas, dan program studi. Tujuannya adalah memberikan penyegaran pengetahuan sekaligus memperbarui pemahaman auditor tentang dinamika regulasi, kebijakan, dan praktik terbaik dalam pelaksanaan AMI. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antar-auditor agar mampu bekerja lebih profesional, kritis, dan berorientasi pada peningkatan mutu berkelanjutan.
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Prof. Budiyono Saputro, M.Si., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga. Dalam arahannya, beliau menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap penyelenggaraan pelatihan dan refreshment ini.
“Pelatihan seperti ini sangat penting sebagai sarana penyegaran sekaligus peningkatan kapasitas auditor internal. Kita tidak hanya dituntut untuk menjaga mutu, tetapi juga mampu melakukan evaluasi kritis agar setiap unit di lingkungan UIN Salatiga terus berkembang dan berdaya saing. Semoga kegiatan ini dapat memperkuat komitmen kita bersama dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan,” ujar Prof. Budiyono.

Materi Utama: Risk Mapping dan Peran Auditor
Acara menghadirkan dua narasumber yang berpengalaman di bidang manajemen mutu.
Sesi pertama dipandu oleh Ir. Sholichin Agung Darmawan, M.BA., yang membawakan materi refreshment auditor AMI dengan fokus utama pada pemetaan risiko (risk mapping). Beliau menekankan bahwa pemahaman tentang peta risiko merupakan kunci penting dalam melaksanakan audit yang efektif dan efisien. “Auditor tidak hanya berfungsi sebagai pemeriksa dokumen, tetapi juga harus mampu mengidentifikasi potensi risiko yang dapat menghambat pencapaian standar mutu. Hasil identifikasi tersebut nantinya dapat menjadi bahan evaluasi sekaligus dasar untuk perbaikan berkelanjutan,” jelasnya.
Melalui paparan ini, peserta diajak untuk melihat audit bukan sekadar proses administratif, tetapi sebagai upaya strategis dalam menjaga keberlangsungan sistem penjaminan mutu internal.
Sesi kedua disampaikan oleh Dr. Nuryakin, SE., MM., yang memberikan pembekalan komprehensif mengenai peran, tanggung jawab, serta tantangan auditor dalam siklus Audit Mutu Internal. Beliau menekankan pentingnya konsistensi dalam menjalankan setiap tahapan audit, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut hasil audit. “Melalui kegiatan refreshment ini, kita berharap auditor internal semakin siap menghadapi dinamika perubahan regulasi, standar mutu yang berlaku, serta tuntutan akreditasi yang terus berkembang. Auditor harus adaptif sekaligus menjaga profesionalitas,” ungkapnya.
Partisipasi Aktif Peserta
Kegiatan berlangsung interaktif. Para peserta tidak hanya mendengarkan paparan narasumber, tetapi juga aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan mencakup isu-isu teknis maupun strategis, seperti bagaimana cara mengintegrasikan hasil audit dengan rencana pengembangan fakultas, serta bagaimana membangun budaya mutu di tingkat program studi. Tingginya antusiasme ini menunjukkan komitmen kuat para auditor internal dalam mendukung peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Harapan dan Dampak Kegiatan
Melalui pelatihan dan refreshment ini, diharapkan para auditor AMI dapat:
- Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pemetaan risiko serta analisis hasil audit.
- Menjalankan tugas dengan lebih profesional dan kritis, sehingga hasil audit dapat menjadi rekomendasi strategis bagi pimpinan universitas.
- Menjadi agen perubahan yang mendorong budaya mutu berkelanjutan di lingkungan kampus.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen universitas dalam memperkuat sistem penjaminan mutu internal sebagai landasan utama untuk menjaga kualitas akademik, tata kelola, serta layanan pendidikan. Dengan adanya pembekalan yang rutin dan berkesinambungan, auditor diharapkan semakin siap menghadapi tantangan global, mendukung capaian akreditasi, serta membawa institusi menuju reputasi yang lebih unggul.