Forum Group Discussion (FGD) Renstra UIN Salatiga digelar di Hotel Nuwis Bandungan

Salatiga, 22 Desember 2022,  Forum Group Discussion (FGD) Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga yang berlangsung di Hotel Nuwis Bandungan pada hari Kamis, 22  Desember  2022. FGD dihadiri pemangku kepentingan internal yaitu Rektor, Wakil Rektor 1, 2 dan 3, para Dekan dan Direktur Program Pascasarjana dilingkungan UIN Salatiga, Pejabat Pengelola Akademik lainnya. Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr Zakiyuddin, M.Ag, membuka acara dengan menyampaikan pentingnya penyusunan dan review Renstra dalam membangun pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing bersamaan transformasi IAIN menjadi UIN Salatigas. “Kami berharap melalui FGD ini, kita dapat menerima berbagai pandangan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Strategis UIN Salatiga. Kami ingin memastikan bahwa Renstra yang disusun benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta sejalan dengan perkembangan zaman,” kata  Prof. Dr Zakiyuddin, M.Ag  dalam sambutannya.

Dalam sesi diskusi, berbagai masukan disampaikan oleh peserta FGD perbaikan outcomes indicator Renstra berupa angka bukan persentase sehingga terukur jelas. Capaian Renstra dapat diwujudkan dalam laporan kinerja para penerima Perkin dari Rektor. Capaian Renstra dapat dilengkapi dengan gap (gap diperoleh dari capaian dikurangi target dari Perkin). Jika hasil gap negatif, maka perlu didiskripsikan akar masalahnya dan factor penghambatnya.  jika gap jika gap positif, maka didiskripsikan factor pendukungnya.

Alih status dari IAIN ke UIN Salatiga di tahun 2022 menjadikan  tahapan tahun keberlangsungan Renstra IAIN Salatiga (2019–2024) belum selesai, sehingga  untuk Rentra UIN Salatiga meneruskan transformasi tersebut menjadi Rentra UIN Salatiga tahun (2022–2024). Acara yang berlangsung selama satu hari penuh ini diakhiri dengan penyusunan rekomendasi yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan Rentra UIN Salatiga. Dengan berakhirnya FGD ini, UIN Salatiga diharapkan dapat menyusun Renstra yang tidak hanya visioner, tetapi juga operasional dan implementatif, sesuai dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat serta tuntutan zaman serta berdaya saing.

LPM UIN Salatiga Mengadakan FGD Bertajuk Quality Assurance: International Accreditation bersama Professor Ruep dari SES Jerman

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dibuka pada pukul 09.00 WIB oleh Ibu Noor Malihah, Ph.D., selaku moderator kegiatan diskusi dan juga beliau menghadiri sebagai wakil direktur pascasarjana UIN Salatiga. Kegiatan yang dipelopori oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga ini pada intinya sebuah forum yang digalakan untuk para wakil dekan 1 bidang akademik di setiap fakultas, yaitu Fakultas Dakwah (FD), Fakultas Syariah (FS), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUADAH), serta Pascasarjana. Hal ini sejalan dengan kebutuhan tiap fakultas setelah berubahnya statuta IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga yaitu tentang bagaimana proses serta saran untuk mencapai akreditasi internasional.

Adapun judul materi yang dibawakan oleh Professor Ruep yaitu “Success Factors of Quality in Universities” atau faktor-faktor keberhasilan mutu di universitas. Sesi presentasi materi dimulai oleh Professor Ruep dengan memaparkan poin pertama yaitu tentang prosedur dasar dalam strategi mutu. Prosedur dasar dalam penjaminan mutu harus tahu tujuan utama kita terlebih dulu, jadi tanamkan apa tujuan utama dalam pikiran kita. Beliau menjelaskan bahwa kualitas adalah apa yang dapat kita ukur dan penilaian secara kualitatif lebih bekerja karena dapat mengukur kepribadian seorang pendidik, namun demikian penilaian harus lebih dari satu orang karena untuk menghindari subjektivitas.

Prof. Ruep memberikan beberapa contoh ranah mutu di University of Basel-Switzerland University of Excellence, antara lain: quality culture, governance and leadership, tasks, human resource, dan cross-sectoral topics. Untuk tasks yaitu penelitian, pengajaran, inovasi sedangakan SDM mencakup perekrutan, pengembangan, dan promosi untuk generasi muda. Rekrutmen itu penting karena orang baru yang mumpuni akan membuat perbedaan.

Terkait akreditasi internasional, Prof. Ruep juga menganalogikan universitas seperti dunia, jadi internasionalisasi sangat normal di universitas karena terkait dengan perkembangan dunia, kita harus turut serta dalam memberikan dampak yang positif ke seluruh dunia. Antar universitas di dunia harus bekerjasama dalam pengetahuan, seperti contoh saling melengkapi dalam pengajaran hukum Islam dan kita butuh perbandingan dalam kajian ilmu pengetahuan. Lalu, beliau membahas mengenai poin-poin kualitas pengajaran, sebagai berikut:

Kualitas pengajaran

  • Proses dimana pengetahuan diciptakan melalui pengubahan pengalaman
  • Mendukung siswa untuk sukses dan menyiapkan kesempatan karir mereka
  • Ujicoba teori belajar. Dalam hal ini diberikan contoh menggunakan siklus Kolb dalam ujicoba pembelajaran, dengan langkah siklus sebagai berikut: mengkonsepsikan secara abstrak – Ujicoba secara aktif – Pengalaman nyata – pengamatan secara reflektif. Adapun Siklus Kolb ini sudah diujicobakan sehari sebelum FGD ini berlangsung yaitu pada kelas pascasarjana dan hasilnya sangat memuaskan.

 

Lebih lanjut Prof. Ruep menyebutkan faktor-faktor keberhasilan dalam pengajaran yang baik, antara lain:

  • Mempelajari orientasi dari hasil
  • Orientasi kompetensi, bukan tentang konten tapi tentang kompetensi, namun harus seimbang antara kompeten dan konten.
  • Hasil pembelajaran
  • Membangun kesejajaran
  • Keaktifan mahasiswa dalam mata kuliah anda
  • Motivasi dalam pengajaran
  • Motivasi untuk belajar
  • Visualisasi dalam memaksimalkan media pembelajaran
  • Pembelajaran mandiri dengan fase kehadiran
  • Orientasi pengalaman dengan pengajaran yang jelas secara visual, suara dan keterkaitan konten
  • Kepribadian pengajaran dengan mencari gaya anda sendiri dalam mengajar

 

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI UIN SALATIGA

Pada hari Kamis, 14 Juli 2022 telah diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi (VMTS) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga yang berlangsung di Hotel Nuwis Bandungan. FGD tersebut dihadiri pemangku kepentingan internal maupun eksternal, yaitu Rektor, Wakil Rektor 1, 2 dan 3, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, narasumber ahli, dan para stakeholders. Dalam acara pembukaan, Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr Zakiyuddin, M.Ag, memberikan sambutan dengan menyampaikan pentingnya perumusan dan pengkajian VMTS UIN Salatiga. “Visi UIN Salatiga adalah menjadi pusat unggulan moderasi Islam, kepeloporan sains, teknologi, dan seni untuk keluhuran martabat kemanusiaan tahun 2045”. Dari visi tersebut tercermin bahwa UIN Salatiga memiliki pandangan kedepan sebagai pusat unggulan moderasi Islam yang menjadi indigenous knowledge management system yakni proses yang integral pada tindakan dan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara terus menerus oleh civitas akademika UIN Salatiga. Dalam sesi diskusi, berbagai masukan disampaikan oleh peserta FGD, diantaranya: akan lebih optimal lagi kalau para dosen didorong untuk memperkenalkan dan mempromosikan visi misi kepada mahasiswa disela pembelajaran di kelas; Strategi dibuat milestone, ada capaian berkelanjutan. Misalnya, untuk mencapai visi misi 2045, Target di 5 tahun pertama, target 5 tahun kedua dst, Sehingga akan memudahkan manuver kebijakan jika ternyata 5 tahun pertama tidak tercapai. Maka perlu mengubah strategi agar di tahun 2024 tercapai VISI UIN Salatiga. Dengan berakhirnya FGD ini, VMTS UIN Salatiga yang disusun dapat di sosialisasikan dan dipahami oleh sivitas akademika dan stakeholders UIN Salatiga.