UIN Salatiga Gelar Sosialisasi Peserta Sertifikasi Dosen 2025

LPM Paparkan Teknis Serdos, Rektor Tekankan Profesionalisme Dosen

Salatiga, 5 November 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar kegiatan Sosialisasi Peserta Sertifikasi Dosen (Serdos) Tahun 2025, yang diikuti oleh 35 dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UIN Salatiga. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sebagai langkah strategis dalam mendukung peningkatan kualitas dan profesionalisme tenaga pendidik.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. memaparkan teknis detail pengisian syarat Sertifikasi Dosen (Serdos). Beliau menegaskan pentingnya ketelitian dalam mengunggah dan mengisi setiap komponen dokumen, mulai dari deskripsi diri hingga bukti kinerja tridarma dosen.

“Setiap isian memiliki bobot penilaian tersendiri, sehingga harus diisi dengan cermat dan sesuai panduan,” ujarnya.

Selanjutnya, Rektor UIN Salatiga Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., menyampaikan bahwa sertifikasi dosen bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga bentuk pengakuan atas kompetensi dan profesionalisme seorang pendidik.

“Sertifikasi adalah wujud komitmen kita dalam menjaga mutu pembelajaran dan integritas akademik,” tegasnya.

Dalam kesempatan berikutnya, Ketua Tim OKH Diyah Rochati, S.E., M.H., memberikan wawasan tentang jenjang karir dosen. Ia menjelaskan bahwa pemahaman terhadap tahapan karir akademik sangat penting agar dosen dapat merencanakan pengembangan diri secara berkelanjutan.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ibdaul Latifah, M.Pd. dan Dewi Wulandari, M.Sn., yang menjelaskan secara rinci tata cara pengisian form dan menu dalam sistem Serdos. Kedua pemateri membimbing peserta dengan panduan praktis serta contoh langsung agar dapat menghindari kesalahan teknis dalam proses pengisian.

Kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh 35 dosen ini berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan dan diskusi seputar sistem penilaian dan verifikasi dokumen. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh dosen peserta Sertifikasi Dosen 2025 di UIN Salatiga semakin siap menjalani proses dengan profesionalisme, ketelitian, dan komitmen tinggi terhadap mutu pendidikan.

“UIN Salatiga Sambut Hangat Benchmarking IAIN Langsa: Kolaborasi untuk Mutu Pendidikan”

Salatiga, 3 November 2025 — UIN Salatiga kembali menunjukkan kiprahnya sebagai kampus rujukan dalam pengelolaan mutu pendidikan tinggi Islam. Kali ini, rombongan dari IAIN Langsa, Aceh, melakukan kunjungan benchmarking ke UIN Salatiga untuk mempelajari tata kelola, Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), serta sistem admisi dan penjaringan mahasiswa asing.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin (3/11) ini disambut hangat oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., bersama jajaran tim LPM.

Dalam sambutannya, Ketua LPM IAIN Langsa, Dr. Syafieh, M.Fil.I, menyampaikan rasa terima kasih atas penerimaan yang luar biasa dari pihak UIN Salatiga. Ia menuturkan bahwa lembaganya ingin belajar banyak tentang berbagai aspek pengelolaan mutu, termasuk tata kelola berbasis digital dan strategi penerimaan mahasiswa asing yang telah diterapkan di UIN Salatiga.

“Kami sangat senang bisa diterima dengan begitu hangat. Tujuan kami datang ke UIN Salatiga adalah untuk belajar tentang tata kelola, sistem penjaminan mutu, serta bagaimana UIN Salatiga menjalankan proses admisi, khususnya dalam penjaringan mahasiswa asing,” ujar Dr. Syafieh.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi dari rombongan IAIN Langsa. Ia menjelaskan bahwa UIN Salatiga terus berkomitmen mengembangkan sistem tata kelola dan penjaminan mutu berbasis web, serta memperluas jejaring internasional melalui program admisi mahasiswa asing.

“Kami menyambut dengan tangan terbuka rekan-rekan dari IAIN Langsa. Semoga kunjungan ini menjadi ruang berbagi praktik baik dalam pengelolaan mutu dan pengembangan kelembagaan, termasuk strategi internasionalisasi kampus,” tutur Prof. Budi.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Admisi UIN Salatiga, Agung Guritno, M.Pd., turut memberikan pemaparan terkait prosedur dan sistem penerimaan mahasiswa di UIN Salatiga, termasuk upaya penjaringan mahasiswa asing yang dilakukan secara terintegrasi dan transparan melalui sistem berbasis digital.

“UIN Salatiga berkomitmen memberikan layanan admisi yang profesional dan inklusif. Kami terus mengembangkan sistem pendaftaran daring yang memudahkan calon mahasiswa, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk mengakses informasi dan mendaftar,” jelas Agung Guritno.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif, di mana kedua lembaga saling bertukar pengalaman terkait manajemen mutu, digitalisasi tata kelola, dan strategi pengembangan kelembagaan.

Kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama yang menandai semangat kolaborasi dan komitmen bersama antarperguruan tinggi Islam di Indonesia untuk terus meningkatkan mutu pendidikan yang unggul dan berdaya saing global.

UIN Salatiga Siapkan Diri Raih Akreditasi Internasional Melalui Konsinyering ACQUIN

Salatiga, 29–31 Oktober 2025 — Dalam rangka memperkuat mutu akademik dan menyiapkan langkah menuju akreditasi internasional ACQUIN (Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute), Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) mengadakan kegiatan Konsinyering Akreditasi Internasional ACQUIN pada tanggal 29–31 Oktober 2025 bertempat di Hotel Wujil, Kabupaten Semarang.

Hari Pertama (29 Oktober 2025): Pembukaan dan Penyampaian Materi

Kegiatan dimulai dengan laporan ketua panitia sekaligus Ketua LPM UIN Salatiga, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan UIN Salatiga dalam meningkatkan mutu dan daya saing internasional.

Dalam sambutannya, Prof. Budi menekankan pentingnya semangat kolektif seluruh sivitas akademika untuk berkomitmen mewujudkan akreditasi internasional ACQUIN, sebagai bagian dari transformasi mutu perguruan tinggi.

“Mari kita jaga semangat dan komitmen bersama untuk mencapai akreditasi internasional ACQUIN. Ini bukan hanya tentang pengakuan, tetapi tentang budaya mutu yang berkelanjutan,” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Wakil Rektor I UIN Salatiga, Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, konsinyering ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi UIN Salatiga di tingkat global.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini sebagai langkah konkret menuju pencapaian akreditasi internasional ACQUIN. Dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, insyaallah UIN Salatiga akan mampu mencapai standar mutu internasional,” tutur Prof. Miftahuddin.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi utama oleh Ir. Hendi Santosa, Ph.D., selaku narasumber ahli dalam bidang akreditasi internasional. Dalam paparannya, beliau menyampaikan materi secara komprehensif mengenai konsep dasar ACQUIN, sistem penilaian, dan tahapan pengisian dokumen borang akreditasi. Narasumber juga memberikan contoh teknis dan strategi dalam menyusun Self Evaluation Report (SER) yang sesuai dengan standar ACQUIN.

Para peserta yang terdiri dari pimpinan fakultas, ketua program studi, dan tim akreditasi mengikuti sesi ini dengan antusias dan aktif berdiskusi mengenai tantangan serta strategi penyusunan dokumen akreditasi internasional.

Hari Kedua (30 Oktober 2025): Kerja Kelompok dan Review Dokumen

Memasuki hari kedua, kegiatan difokuskan pada kerja kelompok penyusunan dokumen Self Evaluation Report (SER). Setiap tim program studi dibimbing langsung oleh tim ahli dan fasilitator dari LPM untuk mengidentifikasi capaian, bukti pendukung, serta data yang relevan dengan standar ACQUIN.

Selain penyusunan dokumen, dilaksanakan pula review bersama terhadap hasil kerja kelompok, di mana masing-masing tim melakukan presentasi hasil draft SER untuk mendapat masukan dari narasumber dan tim reviewer internal. Kegiatan ini berjalan interaktif dan produktif, menghasilkan berbagai perbaikan serta penyelarasan dokumen menuju standar internasional.

Hari Ketiga (31 Oktober 2025): Finalisasi dan Penutupan

Pada hari terakhir, kegiatan difokuskan pada penyempurnaan dokumen dan rencana tindak lanjut menuju proses pengajuan akreditasi ACQUIN. Peserta menyepakati pembagian tugas lanjutan, jadwal pengumpulan dokumen, serta tahapan internal review berikutnya.

Kegiatan Konsinyering Akreditasi Internasional ACQUIN UIN Salatiga resmi ditutup oleh Ketua LPM UIN Salatiga, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Dalam penutupan, beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan narasumber atas partisipasi aktif dan semangat kolaboratif yang tinggi selama kegiatan berlangsung.

Kegiatan konsinyering ini berjalan dengan lancar dan produktif. Melalui kegiatan ini, seluruh peserta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang standar dan prosedur akreditasi internasional ACQUIN, serta mampu memetakan kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan dalam penyusunan dokumen Self Evaluation Report (SER).
Langkah ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi UIN Salatiga dalam mencapai pengakuan mutu internasional serta memperkuat reputasi akademik di kancah global.

Dorong Peningkatan Kualitas Pembelajaran, LPM UIN Salatiga Lakukan Benchmarking Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ke IAIN Manado

Manado, 8 Oktober 2025 — Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga yang dipimpin oleh Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. melaksanakan kegiatan benchmarking ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Rabu (8/10/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang implementasi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang telah diterapkan di IAIN Manado. Kunjungan ini menjadi sarana penting bagi kedua lembaga untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam pengelolaan RPL, khususnya pada aspek akademik, keuangan, peluang, serta tantangan dalam penerapannya di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri.

Acara benchmarking diawali dengan sambutan hangat dari Wakil Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Edi Gunawan, M.H.I., yang menyampaikan apresiasinya atas kehadiran rombongan dari UIN Salatiga. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi dalam membangun sistem pendidikan yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Rektor UIN Salatiga Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Saerozi, M.Ag., yang menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memperkuat sinergi kedua institusi dalam peningkatan mutu dan tata kelola perguruan tinggi, salah satunya melalui program RPL khususnya di bidang anggaran pengelolaannya.

Sesi utama kegiatan diisi dengan paparan dari Ketua LPM IAIN Manado, Dr. Mutmainah, M.Pd., yang menjelaskan secara rinci mengenai teknis pelaksanaan RPL di IAIN Manado, mulai dari kebijakan, mekanisme penerimaan mahasiswa baru, pelaksanaan, hingga pengelolaan sumber daya dan pendanaan program tersebut.

Rombongan UIN Salatiga yang turut hadir dalam kegiatan ini terdiri atas Sekretaris LPM, Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A., serta beberapa Kepala Pusat, yakni Dr. Erna Risfaula Kusumawati, M.Si., Ibdaul Latifah, M.Pd., Dewi Wulandari, M.Sn., dan Agung Guritno, S.S., M.Pd.

Melalui kegiatan benchmarking ini, LPM UIN Salatiga berharap dapat memperoleh best practice dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan program Rekognisi Pembelajaran Lampau yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan UIN Salatiga.

“Kami ingin memastikan bahwa implementasi RPL di UIN Salatiga nantinya tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga memberikan manfaat baik bagi mahasiswa maupun lembaga,” ujar Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., Ketua LPM UIN Salatiga. Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi interaktif dan penyerahan cendera mata antara kedua lembaga sebagai simbol komitmen dalam memperkuat kerja sama dan peningkatan mutu pendidikan tinggi Islam di Indonesia.

LPM UIN Salatiga Lakukan Benchmarking ke Universitas Sam Ratulangi Bahas Implementasi RPL dan Pengelolaan Anggarannya

Sulawesi Utara, 7 Oktober 2025 — Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga yang diketuai oleh Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. melaksanakan kegiatan benchmarking ke Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Sulawesi Utara, pada Selasa, 7 Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan pembelajaran mengenai implementasi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang telah diterapkan dengan baik di Universitas Sam Ratulangi, sekaligus mempelajari mekanisme pengelolaan anggaran yang mendukung keberhasilan program tersebut.

Kunjungan benchmarking disambut hangat oleh jajaran pimpinan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT). Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor Universitas Sam Ratulangi, Ir. Arthur Gehart Pinaria, M.P., Ph.D., yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif UIN Salatiga dalam menjalin kerja sama dan berbagi praktik baik dalam pengelolaan mutu pendidikan tinggi. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi untuk memperkuat ekosistem pendidikan nasional, terutama dalam penerapan kebijakan RPL yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat.

Selanjutnya, Wakil Rektor UIN Salatiga Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Saerozi, M.Ag., turut memberikan sambutan mewakili UIN Salatiga. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan benchmarking ini menjadi langkah strategis bagi UIN Salatiga untuk mengembangkan sistem penjaminan mutu internal dan mempersiapkan implementasi RPL yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan kampus. Selain ketua LPM dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, dalam kegiatan Benchmarking tersebut yang hadir dari UIN Salatiga adalah  Sekretaris LPM, Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A., serta para Kepala Pusat, yaitu: Dr. Erna Risfaula Kusumawati, M.Si., Ibdaul Latifah, M.Pd., Dewi Wulandari, M.Sn., dan Agung Guritno, S.S., M.Pd. Dalam sesi diskusi dan sharing session, tim LPM UIN Salatiga bersama pihak UNSRAT membahas berbagai aspek teknis pelaksanaan RPL, mulai dari strategi pelaksanaan RPL, mekanisme asesmen portofolio mahasiswa, hingga sistem penjaminan mutu RPL.
Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah pengelolaan anggaran dan pembiayaan program RPL, mencakup perencanaan kebutuhan sumber daya, alokasi dana, serta strategi efisiensi dalam mendukung keberlanjutan program. UNSRAT berbagi pengalaman dalam menyesuaikan dukungan anggaran RPL dengan kebijakan universitas dan regulasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, sehingga pelaksanaan RPL dapat berjalan efektif dan akuntabel.

UIN Salatiga Selenggarakan Refreshement Pelaporan LKD dan Kewajiban Khusus Dosen Berbasis Aplikasi

Salatiga (24/10/2025) – Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menyelenggarakan kegiatan Refreshement Pelaporan LKD dan Kewajiban Khusus Dosen Berbasis Aplikasi pada Jumat (24/10/2025). Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom ini diikuti oleh seluruh dosen UIN Salatiga.

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Dalam sambutannya, Prof. Budiyono menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi para dosen dalam memahami tata cara pelaporan LKD dan kewajiban khusus secara digital. “Pelaporan LKD bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bagian integral dari pengembangan profesionalisme dosen. Kegiatan ini juga berkaitan langsung dengan sertifikasi, kenaikan pangkat, serta kelancaran administrasi akademik,” ujarnya.

Setelah itu, sambutan sekaligus pembukaan acara disampaikan oleh Wakil Rektor I UIN Salatiga, Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag. Dalam arahannya, Prof. Miftahuddin memberikan apresiasi kepada LPM atas inisiatif penyelenggaraan kegiatan ini serta menegaskan pentingnya kesiapan dosen dalam melakukan pelaporan berbasis aplikasi. “Pelaporan LKD melalui sistem digital merupakan wujud komitmen kita dalam mewujudkan tata kelola akademik yang tertib, transparan, dan efisien. Pemahaman yang baik terhadap sistem ini akan sangat membantu dosen dalam melaksanakan kewajiban tridarma secara profesional,” tutur Prof. Miftahuddin.

Sebagai narasumber utama, Dr. Mutmainah, M.Pd., Ketua LPM IAIN Manado, memaparkan materi secara komprehensif mengenai pelaporan LKD melalui aplikasi SISTER. Dalam paparannya, beliau menjelaskan mulai dari dasar hukum penggunaan sistem hingga panduan teknis pengisian data. “Pelaporan LKD bukan hanya soal mengunggah data, tetapi memastikan bahwa setiap kegiatan tridarma tercatat dengan benar, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara akademik maupun administratif,” jelas Dr. Mutmainah.

Kegiatan berlangsung secara interaktif dengan sesi tanya jawab yang aktif antara peserta dan narasumber. Para dosen menyambut positif kegiatan ini karena memberikan penjelasan rinci dan solusi praktis terhadap kendala yang sering dihadapi dalam pelaporan LKD.

Melalui kegiatan Refreshement Pelaporan LKD dan Kewajiban Khusus Dosen Berbasis Aplikasi ini, UIN Salatiga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola akademik, memperkuat budaya mutu, serta mendukung profesionalisme dosen menuju universitas yang unggul dan berdaya saing global

UIN Salatiga Gelar Workshop Penyusunan Instrumen Menuju Reputasi Institusi dalam World University Ranking (WUR)

Salatiga, 21 Oktober 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat reputasi dan kualitas kelembagaan di tingkat global. Sebagai langkah strategis, UIN Salatiga menggelar Workshop Penyusunan Instrumen Menuju Reputasi Institusi dalam World University Ranking (WUR) pada Selasa, 21 Oktober 2025, bertempat di Gedung Hasyim Asy’ari, Kampus 3 UIN Salatiga.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari UIN Sunan Gunungjati Bandung, yakni Dr. Elis Ratna Wulan, S.Si., M.T., yang berpengalaman dalam pengelolaan data, penyusunan instrumen, serta strategi pemeringkatan universitas di tingkat dunia. Acara dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para dosen, dan tim dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga.

Workshop dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UIN Salatiga, Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

“Kami menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah strategis agar UIN Salatiga dapat menjadi bagian dari World University Ranking. Ini adalah momentum penting untuk memperkuat reputasi dan daya saing universitas di tingkat global,” ungkap Prof. Miftahuddin.

Lebih lanjut, Prof. Miftahuddin menegaskan bahwa keterlibatan UIN Salatiga dalam pemeringkatan internasional bukan sekadar untuk mengejar posisi peringkat, tetapi juga untuk memastikan seluruh aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi berjalan sesuai standar mutu global. Menurutnya, reputasi akademik yang kuat akan memperluas jejaring kolaborasi riset dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas institusi.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., mengungkapkan bahwa LPM telah membentuk tim task force khusus yang akan berfokus pada penyusunan dan penyempurnaan instrumen menuju WUR. Tim ini diharapkan dapat bekerja secara optimal dengan dukungan seluruh unit kerja di lingkungan universitas.

“Setelah mendapatkan pencerahan pada pagi hari ini, kami berharap kinerja tim dapat lebih optimal. Manfaat dari WUR ini sangat besar, karena membuka peluang kerja sama internasional dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Prof. Budiyono.

Dalam sesi pemaparan materi, Dr. Elis Ratna Wulan, S.Si., M.T. memberikan penjelasan mendalam mengenai pengenalan Times Higher Education (THE) World University Ranking, termasuk kriteria lima pilar utama dan 18 indikator kinerja yang menjadi dasar penilaian universitas di tingkat global. Beliau juga menjelaskan secara teknis proses submisi data, mulai dari cara mendaftar, pengisian data, hingga proses submit ke sistem pemeringkatan internasional.

Selain itu, Dr. Elis turut membagikan Best Practice UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mencakup strategi dan pencapaian yang telah berhasil membawa universitas tersebut menembus pemeringkatan global. Melalui pemaparan tersebut, peserta workshop memperoleh gambaran nyata tentang langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan di UIN Salatiga untuk memperkuat reputasi institusional dan kualitas akademik.

“Pemeringkatan bukan hanya tentang angka, tetapi tentang bagaimana universitas membangun konsistensi, inovasi, dan keberlanjutan mutu akademik yang berdampak luas. Setiap data, publikasi, dan kegiatan kolaboratif memiliki kontribusi besar dalam membentuk citra institusi di tingkat global,” terang Dr. Elis.

Peserta workshop tampak antusias mengikuti sesi tanya jawab dan diskusi interaktif yang membahas berbagai tantangan dalam proses pengumpulan data, strategi penguatan publikasi ilmiah internasional, hingga pentingnya kolaborasi riset lintas lembaga.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi UIN Salatiga dalam memperkuat tata kelola mutu, meningkatkan visibilitas akademik, serta menyiapkan langkah konkret menuju universitas berdaya saing global.

“Workshop ini bukan sekadar wacana, tetapi komitmen bersama seluruh sivitas akademika untuk menyiapkan UIN Salatiga menuju universitas yang unggul, bereputasi, dan diakui secara internasional,” tutup Prof. Budiyono.

UIN Salatiga Gelar Workshop Penyusunan Dokumen SPMI Berdasarkan Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025

Salatiga, 4 Oktober 2025 — Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga mengadakan Workshop Penyusunan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Berdasarkan Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025, Sabtu . Acara ini menghadirkan pakar mutu pendidikan tinggi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr., sebagai narasumber utama.

Workshop yang berlangsung sehari penuh ini diikuti oleh jajaran pimpinan fakultas, ketua program studi, dosen, hingga tenaga kependidikan yang memiliki peran dalam pengelolaan dan penjaminan mutu di lingkungan UIN Salatiga.

Sambutan Ketua LPM: Momentum Meng-update Regulasi Mutu

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua LPM, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk adaptasi institusi terhadap regulasi terbaru di bidang penjaminan mutu pendidikan tinggi.

“Acara ini sangat baik untuk meng-update peraturan terbaru tentang SPMI berdasarkan Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025. Dengan adanya workshop ini, diharapkan seluruh unit di lingkungan UIN Salatiga dapat menyusun dan menyesuaikan dokumen mutu sesuai standar nasional, sekaligus siap menghadapi tantangan akreditasi dan kebutuhan global,” ujar Prof. Budiyono.

Beliau juga menekankan bahwa SPMI merupakan instrumen penting yang tidak hanya sekadar memenuhi regulasi, tetapi juga berfungsi sebagai pedoman dalam menjaga dan meningkatkan kualitas tridharma perguruan tinggi.

Materi Narasumber: Penekanan pada Implementasi dan Relevansi Global

Dalam paparannya, Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr. menjelaskan poin-poin krusial yang termuat dalam Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025. Beberapa aspek penting yang disampaikan di antaranya:

  • Penyusunan dokumen SPMI yang lebih terstruktur dan adaptif.
  • Integrasi siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan).
  • Penyesuaian standar pendidikan tinggi agar selaras dengan kebutuhan industri, masyarakat, dan tantangan global.
  • Pentingnya sinergi antara fakultas, program studi, dan unit kerja agar dokumen mutu tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam proses akademik.

“SPMI harus dipahami bukan hanya sebagai dokumen formal, melainkan sebagai living document yang terus diperbarui dan dipraktikkan. Perguruan tinggi perlu membangun budaya mutu yang mengakar, sehingga standar akademik dan tata kelola dapat terus berkembang,” jelas Prof. Hartanto.

Antusiasme Peserta dan Diskusi Interaktif

Sesi workshop berjalan interaktif. Para peserta aktif berdiskusi mengenai praktik penyusunan dokumen SPMI, tantangan yang dihadapi di tingkat program studi, serta strategi implementasi yang efektif. Beberapa peserta juga menanyakan hal-hal teknis mengenai perubahan regulasi terbaru dibandingkan aturan sebelumnya.

Melalui diskusi ini, diharapkan terjadi kesepahaman dan penguatan kapasitas internal, sehingga setiap unit di UIN Salatiga mampu menyusun dokumen mutu sesuai standar, sekaligus menginternalisasikan nilai mutu dalam kegiatan akademik sehari-hari.

Harapan ke Depan: Mutu sebagai Komitmen Bersama

Dengan terselenggaranya workshop ini, LPM UIN Salatiga berharap adanya peningkatan pemahaman seluruh sivitas akademika terhadap regulasi terbaru terkait SPMI. Kegiatan ini juga menjadi langkah strategis untuk memastikan UIN Salatiga senantiasa berorientasi pada peningkatan mutu berkelanjutan. Acara ditutup dengan penegasan bahwa keberhasilan implementasi SPMI bukan hanya tanggung jawab LPM, melainkan komitmen seluruh elemen kampus. Dengan demikian, UIN Salatiga siap mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, berdaya saing, dan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan tinggi nasional.

Pelatihan Auditor AMI 2025: Dari Risk Mapping hingga Penguatan Kapasitas Auditor

Jumat, 19 September 2025 — Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi para auditor internal, Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menyelenggarakan kegiatan Pelatihan & Refreshment Auditor Audit Mutu Internal (AMI). Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting, dan menjadi bagian penting dari strategi universitas dalam memperkuat sistem penjaminan mutu internal yang handal, adaptif, serta sesuai dengan perkembangan standar mutu pendidikan tinggi.

Pelatihan ini dihadiri oleh para auditor internal dari berbagai unit kerja, fakultas, dan program studi. Tujuannya adalah memberikan penyegaran pengetahuan sekaligus memperbarui pemahaman auditor tentang dinamika regulasi, kebijakan, dan praktik terbaik dalam pelaksanaan AMI. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antar-auditor agar mampu bekerja lebih profesional, kritis, dan berorientasi pada peningkatan mutu berkelanjutan.

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Prof. Budiyono Saputro, M.Si., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Salatiga. Dalam arahannya, beliau menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap penyelenggaraan pelatihan dan refreshment ini.

“Pelatihan seperti ini sangat penting sebagai sarana penyegaran sekaligus peningkatan kapasitas auditor internal. Kita tidak hanya dituntut untuk menjaga mutu, tetapi juga mampu melakukan evaluasi kritis agar setiap unit di lingkungan UIN Salatiga terus berkembang dan berdaya saing. Semoga kegiatan ini dapat memperkuat komitmen kita bersama dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan,” ujar Prof. Budiyono.

Materi Utama: Risk Mapping dan Peran Auditor

Acara menghadirkan dua narasumber yang berpengalaman di bidang manajemen mutu.

Sesi pertama dipandu oleh Ir. Sholichin Agung Darmawan, M.BA., yang membawakan materi refreshment auditor AMI dengan fokus utama pada pemetaan risiko (risk mapping). Beliau menekankan bahwa pemahaman tentang peta risiko merupakan kunci penting dalam melaksanakan audit yang efektif dan efisien. “Auditor tidak hanya berfungsi sebagai pemeriksa dokumen, tetapi juga harus mampu mengidentifikasi potensi risiko yang dapat menghambat pencapaian standar mutu. Hasil identifikasi tersebut nantinya dapat menjadi bahan evaluasi sekaligus dasar untuk perbaikan berkelanjutan,” jelasnya.

Melalui paparan ini, peserta diajak untuk melihat audit bukan sekadar proses administratif, tetapi sebagai upaya strategis dalam menjaga keberlangsungan sistem penjaminan mutu internal.

Sesi kedua disampaikan oleh Dr. Nuryakin, SE., MM., yang memberikan pembekalan komprehensif mengenai peran, tanggung jawab, serta tantangan auditor dalam siklus Audit Mutu Internal. Beliau menekankan pentingnya konsistensi dalam menjalankan setiap tahapan audit, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut hasil audit. “Melalui kegiatan refreshment ini, kita berharap auditor internal semakin siap menghadapi dinamika perubahan regulasi, standar mutu yang berlaku, serta tuntutan akreditasi yang terus berkembang. Auditor harus adaptif sekaligus menjaga profesionalitas,” ungkapnya.

Partisipasi Aktif Peserta

Kegiatan berlangsung interaktif. Para peserta tidak hanya mendengarkan paparan narasumber, tetapi juga aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan mencakup isu-isu teknis maupun strategis, seperti bagaimana cara mengintegrasikan hasil audit dengan rencana pengembangan fakultas, serta bagaimana membangun budaya mutu di tingkat program studi. Tingginya antusiasme ini menunjukkan komitmen kuat para auditor internal dalam mendukung peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Harapan dan Dampak Kegiatan

Melalui pelatihan dan refreshment ini, diharapkan para auditor AMI dapat:

  1. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pemetaan risiko serta analisis hasil audit.
  2. Menjalankan tugas dengan lebih profesional dan kritis, sehingga hasil audit dapat menjadi rekomendasi strategis bagi pimpinan universitas.
  3. Menjadi agen perubahan yang mendorong budaya mutu berkelanjutan di lingkungan kampus.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen universitas dalam memperkuat sistem penjaminan mutu internal sebagai landasan utama untuk menjaga kualitas akademik, tata kelola, serta layanan pendidikan. Dengan adanya pembekalan yang rutin dan berkesinambungan, auditor diharapkan semakin siap menghadapi tantangan global, mendukung capaian akreditasi, serta membawa institusi menuju reputasi yang lebih unggul.

“Membangun Budaya Mutu: Sosialisasi Audit Mutu Internal UIN Salatiga 2025”

Salatiga – Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar Sosialisasi Pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) Tahun 2025 melalui Zoom Meeting pada Selasa, 9 September 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor I, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu (APM), para Ketua Program Studi, serta perwakilan lembaga dan unit di lingkungan UIN Salatiga.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I menyampaikan pentingnya pelaksanaan AMI sebagai upaya menjaga, mengawal, dan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat di UIN Salatiga. “Audit Mutu Internal bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan instrumen penting untuk memastikan standar mutu yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik,” ungkapnya.

Ketua LPM UIN Salatiga menegaskan bahwa sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam menyamakan persepsi seluruh unit terkait agenda AMI 2025. Beliau juga menekankan perlunya persiapan dokumen, data pendukung, serta kesiapan tim di setiap prodi maupun unit agar audit berjalan lancar dan sesuai standar.

Sementara itu, Kapus APM menjelaskan secara teknis mengenai jadwal, mekanisme yang akan digunakan dalam proses audit. Para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan pertanyaan terkait persiapan audit di unit masing-masing.Acara ini juga membuka sesi diskusi interaktif, di mana para peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan kendala yang mungkin dihadapi dalam mempersiapkan AMI. Berbagai masukan yang muncul menjadi bahan pertimbangan untuk penyempurnaan mekanisme pelaksanaan audit. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh program studi, lembaga, dan unit kerja di lingkungan UIN Salatiga memiliki pemahaman yang sama, serta mampu menyiapkan diri secara optimal. Pelaksanaan AMI 2025 bukan hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga momentum untuk memperkuat budaya mutu dan menjadikan UIN Salatiga semakin unggul dalam bidang akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.